Dirimu "Apabila dirimu bersedih itu adalah tangisku "Apabila dirimu terluka itu adalah deritaku "Apabila dirimu tersenyum itu adalah bahagiaku "Sejatinya cinta ini hanyalah untukmu "Sejatinya rindu ini hanyalah padamu "Sejatinya kasih ini adalah milikmu "Karna kau adalah napas dalam hidupku
Sutirman Eka Ardhana) NYANYIAN TANAH AIR Salamku pada negeri tercinta Salamku pada gunung-gunungnya Salam pada lembah dan ngarai Salam pada Danau Toba permai. Salam kawan, jabat tanganku, Ini aku kembali menjenguk engkau, Salam pada desa tercinta- kutinggal lama, lupa tak bisa. Salam pada putra dan putri Padamu yang berkecimpung di kali,
ShalawatBadar merupakan puisi yang kerap dinyanyikan dan paling populer di kalangan santri. Semua ini tidaklah mengherankan, sebab puisi memang merupakan bagian integral dari tradisi intelektual dan spiritual Islam. Kedua, secara historis, syair Melayu-Indonesia dirintis oleh seorang ulama.
3Puisi Pemuda Harapan Bangsa yang Bermakna #3 Kamilah Santri Pagi hinga malam mengaji Sebab hidup ini untuk mengkaji Semua tabir haruslah dibuka Misteri dan kebodohan harus diurai Wahyu ilhami datang tuk dipekajari Firman tuk dimaknai Sebab ilmu-ilmu harus disatukan dengan darah Menyatu dalam diri kami Kamilah para santri
Ajariaku al ikhlas 1- Ketika malam lepas Advertisement Rembulan semburat bias Manusia hanya tarik ulur nafas Ajari aku bertahan Pada umur yang hanya ampas. 2- Airmata adalah sungai gunung paling jernih yang mengalir dari mata seorang hamba yang bertaubat nasuha. 3- Pada kerlip bintang Dzikirku melayang layang Terbang leluasa mengusap langit
Semoga puisi dibawah ini bisa menjadi bahan renungan untuk kita, khusunya para santri; #1 Jangan Sombong Ilmu Jangan bangga dengan peci dan sarung Sebab 2 benda itu tak musti buatmu beruntung Jangan jumawa karena banyak ilmu Ilmu bisa saja mengandaskanmu Gelar santri itu pengakuan dunia Gelar santri bukan tiket pasti masuk surga
nvMpx.
_Assalamualaikum Wr. Mahasantri!Salam Pengabdian!Halo lur-dulur, pripun kabare? Semoga dulur semua dalam kondisi sehat yak, iya lur, Dalam momentum perayaan Hari Santri Nasional 2020, *Pengurus Pusat Forum Komunikasi Mahasiswa Santri Banyuanyar PP FKMSB* mempersembahkan Lomba Puisi Se-Nasional lho, temanya *"Dari Santri Untuk Negeri"*. Lomba ini gratis dan dibuka untuk umum alias bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia ya lur baik santri atau non-santri, tua-muda, jomblo, buruh, pejabat, petani, sampai tukang becak pun bisa ikutan😅Lomba ini juga memperebutkan hadiah yg menarik lho lur, ya lumayan lah buat simpanan tambahan anak kos atau bagi dulur yang terdampak Omnibus Law😁Yuk note tanggalnya, serta perhatikan syarat dan ketentuannya geh. Yok gas daftarkan dirimu yaw lur lewat link pendaftaran kami ;dan kirimkan naskah anda ke email kami ; ppfkmsb lupa konfirmasi ke narahubung jika dulur sudah mendaftar geh😊Kami tunggu partisipasi dan karya terbaik dulur sekalian okayy..!Bagi yang masih kebingungan, monggo bisa menghubungi narahubung berikut ;0878-2812-5880 Ruqy0813-3148-5454 WafiItu dulu kabar gembira hari ini ya lur, matur suwun sanget atas atensi dan partisipasinya😊Wassalamualaikum Wr. Wb.
- Salah satu momen hari nasional yang paling ditunggu-tunggu adalah perayaan Hari Santri Nasional. Hari Santri Nasional diperingati sebagai hari nasional setiap tanggal 22 Oktober 2022, sejak peresmian pada 2015 silam. Dikutip oleh berikut ini puisi Hari Santri Nasional 2022 yang penuh makna menyentuh. Karya Mahsusi Hawa, Anggota Qism Shohafah Al Izzah Gugah terbangun kala diri tengah lelap Menatap harap disaat langit telah gelap Menyatukan dahi pada tanah – tanah suci bumi Menepis gundah yang menerobos masuk menodai niatan suci Para santri nampak tengadah Menautkan hati semata lillah Enggan kembali sampai fajar mengiring langkah Walau bergelut dengan kantuk lelah Juang santri selalu terpatri Tidak lagi melawan koloni Ikuti jejak jihad Hasyim Asy’ari Yang dulu berperang rela mati, demi negeri Kini santri jadi tonggak estafet ulama Tutur bahasa dijaga dan ditata Bukan membuang krama Sorot teladan umat beragama Puisi 2 Akulah Santri Karya Mila Kamila Duduk diam dan ratapi Tentang hidup dalam dunia santri Dalam sepi aku mencoba menabahkan hati Tak ada kata lelah dan letih Barokah adalah tujuan utama yang dicari Aku kembali terlelap Sesekali disela hiruk-pikuk dan deru ajian kitab-kitab Aku santri yang tak lepas dari kata mengantri Semua seakan mati Saat ayah dan ibu tak lagi di sisi Tapi segulung letih itu harus kuhadapi Tubuhku membeku Kakiku kaku Saat belaian ibu tak dapat kusentuh Dan sepi merobek kalbu Aku terdiam dalam bahasa bisuku Tak kuhafalkan Mengingat perjuangan yang tak kunjumg padam Akulah santri Yang berusaha mengokohkan hati Demi cita-cita yang tinggi Puisi 3 Pejuang Berpeci Karya Dee Kayisna Kala tentara berseragam Tak lagi mampu berjuang Pasukan bersarung, pejuang berpeci Maju merapatkan barisan Menghadang, menghalau penjajah Trut berjuang demi Indonesia merdeka Walau merelakan nyawa Sebagai taruhannya Sungguh kuasa Ilahi Meski tanpa senjata berapi Denga bambu runcingnya Mereka tersaruk berusaha menumbangkan lawan Pejuang berpeci 22 oktober menjadi saksi Atas keberhasilan santri Dan merdekanya negeri Puisi 4 Andhap Asor Karya Erliyana Muhsi Di tengah mulut-mulut berkoar Suara santri lembut menyejukkan Menyuburkan kembali dada-dada gersang dengan kuasa Tuhan Di antara tangan-tangan yang melempar battu kerikil Tangan snatri memtutar tasbih Bertamu hatinya pada ilahi Memohon belas kasih Untuk kedamaian negeri Ketika para manusia tanpa pikir mengumpat, meresensi Milik saudara seagama dan senegara Santri mengalunkan suaranya di aats firman-firmanNya Puisi 5 Akulah Santri Karya Mila Kamila Duduk diam dan ratapi Tentang hidup dalam dunia santri Dalam sepi aku mencoba menabahkan hati Tak ada kata lelah dan letih Barokah adalah tujuan utama yang dicari Aku kembali terlelap Sesekali disela hiruk-pikuk dan deru ajian kitab-kitab Aku santri yang tak lepas dari kata mengantri Semua seakan mati Saat ayah dan ibu tak lagi di sisi Tapi segulung letih itu harus kuhadapi Tubuhku membeku Kakiku kaku Saat belaian ibu tak dapat kusentuh Dan sepi merobek kalbu Aku terdiam dalam bahasa bisuku Tak kuhafalkan Mengingat perjuangan yang tak kunjumg padam Akulah santri Yang berusaha mengokohkan hati Demi cita-cita yang tinggi. Puisi 6 Selamat Hari Santri 22 Oktober 2022 Hari masih begitu gelap Hanya sunyi dan dingin yang terasa Namun Aku harus segera bergegas bangun Kutanggalkan Rasa kantuk dan rasa malas Lalu segera kuangkat kakiku Melangkah menuju masjid Hari ini tugasku Tuk mengumandangkan azan Melaksanakan perintah Allah Mengajak mereka bangun pagi Dan menunaikan salat Subuh Hari yang gelap Sunyi dan dingin Seketika retak Kala azan kukumandangkan Lantunan itu menggema Membangunkan setiap muslim Tuk memulai hari dengan Salat Dan zikir setelahnya Dapatkan update berita pilihan, breaking news, dan artikel setiap hari dari Ayo gabung kanal Telegram Surabaya Network, caranya klik link lalu join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel
Kisah Web - Puisi renungan santri adalah sajak yang menggambarkan tentang kehidupan santri. Bait-bait dalam puisi bisa digunakan sebagai ungkapan dengan kandungan makna didalamnya. Tujuanya untuk muhasabah atau bahan adalah aktivitas amat bermanfaat dan dianjurkan oleh islam. Dalam islam, merenung dikenal dengan istilah tafakur. Muslim memikirkan tanda-tanda alam dan kejadian di sekitarnya. Merenung sesaat, ujar Rasulullah, lebih besar nilainya daripada amal-amal kebajikan yang dikerjakan dua jenis makhluk hidup, yaitu manusia dan mengatakan, dengan kemampuan merenuang itulah manusia berbeda dengan hewan. Banyak kalangan terdahulu yang membiasakan diri bertafakur. Mereka merenungi apa yang telah mereka perbuat dan merancang perbaikan di masa depan. Semoga, puisi dibawah ini bisa menjadi bahan renungan untuk kita, khusunya para santri;1 Jangan Sombong IlmuJangan bangga dengan peci dan sarungSebab 2 benda itu tak musti buatmu beruntungJangan jumawa karena banyak ilmuIlmu bisa saja mengandaskanmuGelar santri itu pengakuan duniaGelar santri bukan tiket pasti masuk surgaJangan sampai ilmu membuat condong pada kesombonganSi pandai tak kan sombong, sebab ia sudah kenyangPadi bagus akan semakin merundukAir dalam tak akan gemercikLaut yang dalam ombaknya kian tenangSantri tak perlu pamerkan diri Jadilah santri yang santri, bukan santri mengaku santri2 Lepas Tanggung JawabPeternak-peternak bengal, mereka angon kambing perahTiap hari tanyakan susu pada kambingTapi tak ada rumput masuk ke kerongkonga kambingKambingnya lapar mana bisa disusuPerutnya kosong matanya pun kosongBodong hahahahahGuru guru itu bagaimana to ?Berharap santrinya pandai, jadi dai, jadi guru ngaji dan jadi pemimpin negeriTapi apa yang di kaji ?Ngaji tak hanya teori, tapi harus mengkajiPintar mengaji dan indah lantunkan kitab suci, tapi tak bisa memaknaiIngat, sebaik baiknya ilmu adalah praktik3 DakwahKemenangan beriringan dengan perjuanganNamun tidak semua hal bisa dipaksakanAda hal hal yang kadang tidak bisa kita kendalikanTidak semua hal bisa dimenangkanIhklaskan, sebab itu ditakdirkan sebagai pelajaranSama hal nya dengan dakwahTak semua akan bisa mengubahBahkan dakwah malah bisa membuat perdebatanTak apa, tetaplah berdakwahSebab ada beberapa hal yang kadang harus dibiarakan saja4 Sentuh HatiTaka apa, pecahkanah hatinyaPecah akan melahirkan ronggaRongga bisa dimasuki cahayaSesekali sentuh hatinya hingga goyahItu baik tuk masukan obat hatiSesekali santri harus ditegasi, dikerasiHatinya perlu di sinariArah akan terlihat bisa ada cahayaSedangkan gelap akan membawa pada kebutaan5 Cinta AllahHati manusia sama seperti cangkirSemakin kamu memenuhinya dengan cinta kepada Allah, semakin sedikit ruang yang tersisa untuk dipenuhi rasa cinta terhadap duniaMaka, kau isi dengan apa hati mu ?Cinta pada siapa kamu Tanya dirimu, sebab jawaban benar ada pada dirimu sendiri6 Buat BanggaBapak ibumu sedang banggaMereka menatap jendela dan masa depan cerahSebab anaknya ada di pondokTerjaga oleh benteng tangguh para guruJangan menyerah hanya karena ada rasa tak betahJangan enyah karena rasasakn susahTak apa, masa depanmu amat pantas tuk kau perjuangkan7 Rahasia UmumRahasia umum, tapi tak banyak yang tahuMaka kuberi tahu kau dan kalian kalianTapi tetap jadikan rahasia umumRahasia itu tentang duniaBahwa dunia itu senda gurau, tempat main mainAkhirat itulah yang sebenarnya kehidupanMaka jagalah rahasia umum iniIngat, ini rahasia umum. JagalahSobat, itulah kumpulan puisi renungan santri yang bisa digunakan sebagai bahan renungan. Semoga dapat mengispirasi dan memotovasi. Ingat bahwa berfikir merupakan bagian dari hal positif, pemikiran adalah kekuatan yang berupaya menggapai ilmu pengetahuan.
BerandaPuisiPuisi Dari Santri Untuk Negeri on Senin, Oktober 07, 2019 Judul Puisi Dari santri untuk negeri Tema Motivation, Religi, Nasionalis Penulis Rayhan Sahrul Muharom Santri ... Produk asli negeri ini Demi menyambut seruan illahi Untuk mencari berkah tholabul ilmi Sampai rela mereka khidmat ke pak Kyai Angin berhembus menerpa derita Berkah Rahmat Tuhan negeri kami merdeka Puja syukur kan senantiasa panjatkan Perjuangan dan pengorbanan membuahkan hasil kemerdekaan Do'a khidmat dari kyai Santri berjuang membela negeri Tekad bulat dan niat yang suci Mengusir penjajah dari negeri ini 22 Oktober tanggal bersejarah Dibekali do'a nan modal alfiyah Tekad menang tanpa mengalah Santri berjuang mengusir penjajah Sakit letih tempuh derita Berjuang jauh dari orang tua Keinginan harapan yang mulia Membela bangsa dan agama Diajarkan untuk mencintai negeri Dididik untuk menjunjung toleransi Dibina untuk mengabdi kepada NKRI Tanah air dan bumi pertiwi ini Kami berjuang dengan jiwa raga Mengangkat martabat bangsa dan agama Belajar berjuang dan bertaqwa Itulah merupakan semboyannya Tidak bisa kami pungkiri Ternyata banyak yang mencaci maki karena iri Apalah gunanya iri pada kami Yang memakai sandal jepit , sarungan dan hanya berpeci Pada ulama kami sami'na wa atho'na Merekalah warosatul anbiya Merangkul tanpa memukul Mengajak tanpa mengejek Berdakwah tanpa marah-marah Dan menyayangi tanpa caci maki Semoga rangkaian puisi ini Menjadikan sadar akan potensi diri Menumbuhkan akan kesadaran Dan menambahkan dengan keberkahan.
puisi tema santri untuk negeri