HinggaKamis (14/12), Dompet Dhuafa Voulenteer dan PMI kumpulkan 1.433 kantong darah. Hingga Kamis (14/12), Dompet Dhuafa Voulenteer dan PMI kumpulkan 1.433 kantong darah. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Friday, 7 Muharram 1444 / 05 August 2022
Dariempat golongan darah, hanya tersisa 19 kantong. Paling minim golongan AB, hanya tersisa 1 kantong.
Namun akibat kantong darah masih impor dari luar negeri, maka darah bagi kebutuhan medis di Indonesia tergolong mahal. Info dari PMI Kabupaten Bekasi, satu kantong darah kurang lebih harganya dikisaran 100 ribu rupiah," ungkapnya. Baca juga: PMI DKI: 1.200 Kantong Darah Dibutuhkan Per Hari, Disebar ke 190 RS
Dalamdonasi darah pada metode apheresis, hanya komponen darah tertentu yang dikoleksi (seperti trombosit, plasma atau sel darah merah) sehingga komponen yang tidak diperlukan dikembalikan kedalam tubuh pendonor. Satu kantong donor trombosit apheresis setara dengan 6 - 10 kantong donor trombosit biasa. Sebuah transfusi apheresis dari donor tunggal
KepalaUnit Transfusi Darah PMI Tangerang Selatan Suhara Manulang menambahkan, program kantong darah gratis tak berlaku untuk warga tanpa KTP Tangerang Selatan. Mereka tetap harus membayar harga darah per kantong Rp 660 ribu. Kalau menggunakan asuransi BPJS, harganya Rp 360 ribu per kantong. "Mulai 2019 warga ber-KTP Tangsel tidak perlu
Sekantongdarah kemasan 350 cc dihargai rp 250 ribu "harga satu colf (kantong) darah ukuran 350 cc seharga rp 250 ribu," terangnya. Biaya 1 kantong darah di pmi (source pic :. Prc tidak cocok diberikan pada pasien yang mengalami trombositopenia, karena tidak memiliki kandungan trombosit.
qvMZ. PKP kembali menggelar kegiatan bakti sosial donor darah bersama PMI Kota Batam melalui kegiatan PKP Peduli, Sbatu 10/6 Minggu, 11 Juni 2023 1019 IstPKP Peduli Donor Darah BATAM, - Developer properti terkemuka di Kota Batam, PT. Putera Karyasindo Prakarsa atau PKP kembali menggelar kegiatan bakti sosial donor darah bersama Palang Merah Indonesia PMI Batam melalui kegiatan PKP Peduli. Kegiatan yang dulunya rutin diadakan PKP setiap dua setengah bulan ini sempat terhenti karena pandemi covid 19. Donor darah dilaksanakan pada Sabtu, 10 Juni 2023 di Atrium Barat Mega Mall Batam Center. Kegiatan dimulai pukul WIB hingga pukul WIB dan melayani 265 calon pendonor. Dari kegiatan sosial itu, berhasil terkumpul 174 kantong darah. Manager Promosi dan CSR PKP Rio Naldi berharap,darah yang terkumpul dari kegiatan itu dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan darah PMI Batam. "PKP mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi atas partisipasi para pendonor yang telah datang, antre dan sudi menyumbangkan darahnya untuk kebutuhan kemanusiaan dan terpenuhuninya kebutuhan stok darah di Batam," ucap Rio Naldi. Ia melanjutkan, PKP juga berterima kasih kepada Tim dari PMI Batam."Dari pihak PMI hadir 10 orang yang ikut menyukseskan acara donor darah kali ini. Mulai dari dokter, tim medis/ perawat dan tim administrasi lainnya," ujarnya. Sebagian besar dari pendonor adalah mereka yang sudah sering berpartisipasi rutin dalam kegiatan PKP Peduli yang sudah berlangsung selama 11 tahun itu. */ Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Naviri Magazine - Saat kita membutuhkan darah, misal karena ada teman atau anggota keluarga yang mengalami kecelakaan dan mengeluarkan banyak darah, biasanya kita akan mendatangi PMI Palang Merah Indonesia untuk mendapatkan darah yang telah didonorkan di sana. Untuk mendapatkan darah tersebut, kita harus membayar, yang jumlahnya sekitar Rp 360 ribu per orang mungkin bertanya-tanya, kenapa kita harus membayar darah donor dari PMI, padahal mereka mendapatkan darah donor itu secara gratis dari orang-orang yang mendonorkan darahnya?Sebenarnya, uang sebesar Rp 360 ribu yang dibebankan kepada penerima darah donor bukanlah “harga jual” darah seperti yang mungkin dipikirkan sebagian orang. Angka tersebut merupakan Biaya Pengganti Proses Pengolahan Darah BPPD yang meliputi biaya-biaya terkait proses pengolahan darah sebelum bisa didistribusikan ke darah tak bisa langsung digunakan begitu saja seperti saat pertama kali diambil dari pendonornya. Harus ada tahapan-tahapan proses yang dilalui untuk menjadikan darah tersebut aman digunakan. Selain itu, darah juga terdiri dari beberapa komponen yang tidak semuanya dibutuhkan darah bisa digunakan, alur pengolahannya dimulai dari proses pengambilan darah dari donor. Dari proses itu saja sudah dikeluarkan biaya guna formulir calon donor, kapas, alat untuk mengecek HB donor, selang, serta kantong penyimpanan jual-beli darah itu tidak ada, karena uang sebesar Rp 360 ribu per kantong darah yang kita bayarkan ke PMI adalah untuk biaya ganti keseluruhan proses tersebut. Karena pasien butuh komponen darah yang beda-beda, bukan satu kantong darah utuh.
6 Alasan Mengapa Sekantong Darah Dihargai Tinggi di PMI Pernah diajarkan mengenai donor universal darah O bisa donor ke semua dan recipient universal darah AB bisa menerima semua waktu sekolah dulu? Ternyata ada hal yang bisa membuat salah presepsi dari penjelasan mengenai darah tersebut Dulu teori tersebut memang sempat dipakai ketika alat-alat kesehatan tidak begitu canggih dan jumlah pendonor sukarela juga tidak banyak. Saat ini teori donor dan recipient universal sudah tidak diaplikasikan lagi untuk meminimalisasi terjadinya komplikasi di tubuh pasien. Apabila tetap dilakukan, maka kemungkinan yang terjadi si pasien bisa tertolong atau malah langsung koit sekalian. Golongan darah sama saja bisa terjadi komplikasi / ketidakcocokan apalagi yang golongan darahnya beda. Nah untuk itulah ada biaya sebesar per kantong di PMI, salah satunya untuk biaya uji kecocokan antara darah pendonor dengan darah pasien seperti yang prosesnya tampak di foto-foto berikut ini. Ngomong-ngomong soal biaya, ada tambahan info dari kak Valencia Mieke Randa nih! Kenapa ada biaya yang harus kita bayar saat kita butuh darah, padahal saat kita mendonor, kita gak dibayar? Apakah PMI jual darah? Nope, sama sekali tidak! Transfusi darah itu tidak seperti yang kita lihat di sinetron-sinetron di televisi, dimana habis disedot dari badan seseorang, langsung di transfusikan ke badan si penerima. Actually, yang kita lihat di sinetron itu justru membuat orang jadi salah kaprah, karena darah tidak mungkin bisa langsung dipindahin ke tubuh penerima seperti layaknya transfer uang. Ada proses-proses yang harus dilalui, antara lain proses pemeriksaan calon pendonor, proses pengambilan darah, screening, penyimpanan, dsb. Biaya yang kita keluarkan per kantong darah sebenarnya adalah biaya penggantian pemeliharaan darah, supaya kondisinya tetap sama seperti saat berada dalam tubuh kita. Biaya ini yang kita kenal dengan nama BPPD atau Biaya Penggantian Pengelolaan Darah. Besarnya ditentukan oleh subsidi pemerintah daerah setempat. Biaya BPPD itu terdiri dari 1. Kantong darah, Kantongnya didesain khusus agar darah tidak mudah beku dan tidak rusak, kantong darah ini masih impor, sehingga komponen BPPD menjadi mahal. Selain kantong darah yang masih import, juga biaya alat-alat yang disposable alias sekali pakai misalnya Kapas, alkohol, jarum, selang dsb. 2. Pada saat donor darah, semua calon pendonor dicek kesehatannya mulai dari berat badan, tekanan darah, Hb, dsb. 3. Biaya pengecekan terhadap penyakit menular. Semua darah pendonor discreening terlebih dahulu apakah mengandung penyakit yang sekiranya bisa menular lewat transfusi darah. Sesuai dengan keputusan dari WHO, penyakit yang discreening tersebut adalah HIV, Syphilis / Rajasinga / Treponema, Hepatitis B dan Hepatitis C. Kebayang nggak kalau kita medical check up di rumah sakit, hanya untuk tahu penyakit–penyakit tersebut ada atau tidak di badan kita, mengingat gaya hidup kita jaman sekarang amat sangat memungkinkan kita terpapar penyakit-penyakit tersebut. Nah, dengan mendonor secara rutin, darah kita akan selalu dicheck secara berkala, dan jika ada apa-apa, kita akan diinformasikan untuk segera menghubungi PMI atau dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut, GRATIS pula! Amazing bukan? Kita menolong, tapi kita juga tertolong 🙂 Jangan kuatir, PMI menjamin kerahasiaan data pendonor, sehingga jika darah kita bermasalah atau tidak terpakai, hanya kita, PMI dan Tuhan yang tahu, unless you decided to tell someone. 🙂 4. Biaya Proses Komponen Darah. FYI, darah yang didonorkan tidak berhenti dalam bentuk darah merah itu saja, melainkan diproses lagi. Sekantong darah kita ini, nantinya akan dipisahkan menjadi komponen-komponen darah, spt trombosit, Packed Red Cell PRC, Plasma darah, Whole Blood WB, dsb. Diprosesnya sesuai kebutuhan pasien. Ada yg butuh plasma darahnya saja, ada yg butuh trombositnya saja, dan ada yg butuh Whole Blood WB. Contohnya Untuk kanker umumnya butuh hanya trombositnya saja, yang proses pemisahannya disebut Apheresis. Proses Apheresis ini syaratnya banyak, antara lain, berat badan calon pendonor > 60 kg, tidak merokok, tidak tatoan, sehat jasmani dan rohani, dan harus lolos screening apheresis selama 8 jam pertama. Selain syaratnya banyak, juga prosesnya sekitar 2 jam, seperti cuci darah, menggunakan mesih khusus untuk memisahkan komponen darah, sehingga butuh biaya yang mahal. Jadi kita nanti ada teman yang dengar, sekantong darah biayanya Rp3,6 juta, itu bukan PMI jual darah, tetapi karena memang proses pemisahan trombosit dan komponen darah lainnya menggunakan alat yang amat sangat mahal dan rumit. Sekantong darah Apheresis, sama dengan 10-15 kantong darah pendonor regular. Itu sebabnya biaya BPPD nya jauh lebih mahal, namun lebih menguntungkan buat si calon penerima donor, karena darahnya diperoleh hanya dari 1 pendonor, jadi resiko penolakan dari tubuh pasien jauh lebih kecil dibandingkan trombosit yang diperoleh dari 10-15 pendonor biasa. 5. Uji Silang kecocokan pendonor & terdonor! Terkadang orang masih berfikir bahwa darah bisa langsung di transfusikan, padahal tidak. Darah harus discreening terlebih dahulu untuk mengecheck kecocokan dengan calon penerima. Kalau tidak malah bisa membahayakan nyawa si penerima jika terjadi penolakan dari tubuhnya. Mau nolong malah mencelakakan orang lain, bisa berbahaya. Kan kasihan! Terakhir! 6. Biaya operasional lain-lainnya seperti alat penyimpanan, mesin proses, bangunan, SDM dan tenaga medis, dsb. Semua itu adalah komponen-komponen biaya BPPD. Semoga dengan mengetahui ini, tidak ada lagi yang ragu untuk mendonor, karena darah kalian tidak diperjualbelikan. Semoga tercerahkan. Kalau masih ada yang ngomong "saya donor gratis tetapi ketika perlu darah kok harus bayar?" Silakan sodorkan link tulisan ini untuk dibaca. Sumber Paparan Valencia Mieke Randa dan ditulis oleh OA LINE iCampus
harga darah 1 kantong di pmi