PUSAKAJALA KARAWELANG -- HERMAN PRATIKTO Baca Online Pusaka Jala Karawelang -- Herman Pratikto Ceritasilat Pusaka Jala Karawelang -- Herman Pratikto
CeritaSilat WIRO SABLENG ( Lengkap 191 ebook) AAN MERDEKA. Cerita Silat BOMA GENDENG. Cerita Silat Dewa Linglung. Cerita Silat DEWA ARAK (55) Cerita Silat GU LONG KHU LUNG (92) Seri PENDEKAR 4 ALIS. HERMAN PRATIKTO. Cerita Silat JOKO SABLENG. Cerita Silat KHO PING HOO (260) SERI BU KEK SIAN SU.
Tag: cerita silat kerajaan Jawa. Bab 6 Geger Alas Krapyak Geger Alas Krapyak 38. kibanjarasman 28/07/2022. by kibanjarasman 28/07/2022 0 690. Namun, Sabungsari mengeluarkan tandang yang sangat mengejutkan. Lurah prajurit Mataram itu mampu memadukan unsur-unsur ilmu pedang.
KhoPing Hoo. (1926—1994) Pengarang. Khoo Ping Hoo adalah seorang penulis cerita silat yang lahir di Sragen, Jawa Tengah, 17 Agustus 1926. Dia meninggal 22 Juli 1994 dan dimakamkan di Solo. Nama lengkapnya adalah Asmaraman Sukowati Kho Ping Hoo. Dia mempunyai 13 orang anak, dua di antaranya meninggal masih muda, dan 8 cucu.
HermanPraktikto -- Pedang Sakti Tunggul Wulung Cersil Herman Praktikto -- Pedang Sakti Tunggul Wulung Baca Online Herman Praktikto -- Pedang Sakti Tunggul Wulung Kategori : #Herman #Praktikto
Padasaat yang hampir sama dengan perkembangan cerita silat Tionghoa di Indonesia, muncul pula cerita silat Jawa yang dikarang oleh Singgih Hadi Mintardja (1933--99), Herman Pratikto (1929--87), Arswendo Atmowiloto (1948--2019), dan lainnya. Namun, latar cerita silat Jawa tersebut justru menampilkan Mataram, Majapahit, Singhasari, atau Demak
5cctazF. HERMAN PRATIKTO lahir di Blora, Jawa Tengah, 18 Agustus 1929 dan meninggal 13 Februari 1987. Semasa hidup, banyak sekali karangan yang telah dihasilkannya. Selain karya sastra klasik Timur, yang diceritakan kembali, seperti Hamba Sebut Paduka Ramadewa Ramayana dan Mahabharata, masih ada lagi sejumlah buku yang ditulisnya. Buku Bende Mataram yang merupakan karya best seller-nya di paruh waktu tahun 1960-an, pernah dibuat sinetron, drama radio, ketoprak, cerita bersambung bahkan lainnya yaitu Mencari Bende Mataram; Patih Lawa Ijo; Bunga Ceplok Ungu Dari Banten; Pedang Sakti Tunggul Wulung; Melawat Ke Barat; Jalan Simpang Di Atas Bukit; Gledek di Loano; Bulan Jatuh Di Lereng Gunung; Bayar Nyawa Ayahku; dan Pedang Sakti Tongkat Mustika. Disamping karya-karya yang latar belakang penceritaannya sarat dengan napas budaya dan silat jawa, ia juga membuat karya tulis berdasarkan kisah sejarah, antara lain Dari Westerling Sampai Kartosuwiryo dan Nikolas II. Masih ada beberapa lagi karyanya yang lain, seperti Bunga Bangsa; Kusuma Ria dan lain-lain berbentuk cerpen, yang tidak yang ketika muda juga senang berteater dan siaran drama di radio, juga seorang penulis skenario film. Yakni flm Si Midah Bergigi Mas; Rela; Semalam di Solo; Warok Suramenggala; dan Desa yang Dilupakan. Selama hidupnya disamping menulis, juga hobi melukis dan mencipta lagu. Seniman tulen yang komplet ini juga mendalami seni pedalangan wayang kulit. Beberapa kali mendalang wayang purwa di berbagai tempat dan kalangan. Ia pun seorang budayawan dan Javanolog. Pengasuh siaran berbahasa Jawa di beberapa radio mengenai kebudayaaan Jawa serta seputar masalah seni pewayangan. Ia hidup dan menghidupi keluarganya hanya dari hasil menulis dan berkesenian. Ia betul-betul seorang seniman sejak masa mudanya dengan nama samaran Sedah Mirah, Herman pernah pula bekerja di bidang jurnalistik wartawan. Ia salah seorang pendiri Majalah Mingguan Minggu Pagi sekarang menjadi koran di Yogyakarta, dan pernah bekerja di Harian Nasional, di kota yang sama, sebagai Pimpinan Redaksi Kebudayaan & Seni. Sekitar tahun 1957, pernah pula bekerja di Jawa Pos ketika tinggal di seorang otodidak, tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang seni, sastra dan budaya, akan tetapi banyak membaca buku tentang filsafat, sejarah, seni, sastra budaya, dan lain-lain. Pernah kuliah di Fakultas Hukum & Pengetahuan Masyarakat, di Yogyakarta, namun tak Audiobook PlaylistBende Mataram
HERMAN PRATIKTO lahir di Blora, Jawa Tengah, 18 Agustus 1929 dan meninggal 13 Februari 1987. Semasa hidup, banyak sekali karangan yang telah dihasilkannya. Selain karya sastra klasik Timur, yang diceritakan kembali, seperti Hamba Sebut Paduka Ramadewa Ramayana dan Mahabharata, masih ada lagi sejumlah buku yang ditulisnya. Buku Bende Mataram yang merupakan karya best seller-nya di paruh waktu tahun 1960-an, pernah dibuat sinetron, drama radio, ketoprak, cerita bersambung bahkan lainnya yaitu Mencari Bende Mataram; Patih Lawa Ijo; Bunga Ceplok Ungu Dari Banten; Pedang Sakti Tunggul Wulung; Melawat Ke Barat; Jalan Simpang Di Atas Bukit; Gledek di Loano; Bulan Jatuh Di Lereng Gunung; Bayar Nyawa Ayahku; dan Pedang Sakti Tongkat Mustika. Disamping karya-karya yang latar belakang penceritaannya sarat dengan napas budaya dan silat jawa, ia juga membuat karya tulis berdasarkan kisah sejarah, antara lain Dari Westerling Sampai Kartosuwiryo dan Nikolas II. Masih ada beberapa lagi karyanya yang lain, seperti Bunga Bangsa; Kusuma Ria dan lain-lain berbentuk cerpen, yang tidak yang ketika muda juga senang berteater dan siaran drama di radio, juga seorang penulis skenario film. Yakni flm Si Midah Bergigi Mas; Rela; Semalam di Solo; Warok Suramenggala; dan Desa yang Dilupakan. Selama hidupnya disamping menulis, juga hobi melukis dan mencipta lagu. Seniman tulen yang komplet ini juga mendalami seni pedalangan wayang kulit. Beberapa kali mendalang wayang purwa di berbagai tempat dan kalangan. Ia pun seorang budayawan dan Javanolog. Pengasuh siaran berbahasa Jawa di beberapa radio mengenai kebudayaaan Jawa serta seputar masalah seni pewayangan. Ia hidup dan menghidupi keluarganya hanya dari hasil menulis dan berkesenian. Ia betul-betul seorang seniman sejak masa mudanya dengan nama samaran Sedah Mirah, Herman pernah pula bekerja di bidang jurnalistik wartawan. Ia salah seorang pendiri Majalah Mingguan Minggu Pagi sekarang menjadi koran di Yogyakarta, dan pernah bekerja di Harian Nasional, di kota yang sama, sebagai Pimpinan Redaksi Kebudayaan & Seni. Sekitar tahun 1957, pernah pula bekerja di Jawa Pos ketika tinggal di seorang otodidak, tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang seni, sastra dan budaya, akan tetapi banyak membaca buku tentang filsafat, sejarah, seni, sastra budaya, dan lain-lain. Pernah kuliah di Fakultas Hukum & Pengetahuan Masyarakat, di Yogyakarta, namun tak selesai. Sumber
Bende Mataram adalah buku cerita silat karya Herman Pratikto yang sudah djadoel dan antik. Buku ini terbit sekitar tahun 60 buku Bende Mataram ini bernama Herman Pratikto lahir di Blora pada tanggal 18 Agustus 1929. Ia termasuk pendiri harian Minggu padi dan Harian Nasional, dan mengasuh ruang seni dan budaya ia menempuh pendidikan di Fakultas Hukum salah satu Perguruan Tinggi di Yogyakarta, akan tetapi Herman lebih banyak berkarya dibidang tulis menulis, mendalang wayang kulit, mencipta lagu jawa, melukis, dan siaran radio untuk acara seni dan budaya. Tidak lengkap, kurang jilid 5,6,7 dan 25 Saya pun belum tahu apakah setelah jilid 26 masih ada lanjutannya ?Hanya ada jilid 1,2,3,4 + 8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24, dan 26Jumlah buku 22 bukuKondisi buku baik dan Rp belum ongkirKunjungi untuk detail OUT
cerita silat jawa herman pratikto